Class of 92 adalah sekumpulan pemain muda berbakat emas lulusan
Akademi Manchester United. Para pemain muda ini dilatih seintensif
mungkin agar menjadi pemain hebat. Hasilnya, pada tahun 1992 mereka
meraih gelar juara FA Youth Cup. Usia mereka rata-rata 18 tahun. Class
of 92 sering juga disebut dengan Fergie Babes, ini karena mereka adalah
pemain yang direkomendasikan oleh Alex Ferguson untuk menjadi pemain
inti MU saat itu, walau usia mereka masih sangat muda.
Class
of 92 Sejumlah nama yang dipromosikan ke tim utama, antara lain David
Beckham, Gary Neville, Phillip Neville, Ryan Giggs, Paul Scholes, Nicky
Butt, Keith Gillespie, Robbie Savage, dan Simon Davies. Alhasil, pada
musim 1992-1993, MU meraih gelar juara Liga Inggris dengan kontribusi
dari sebagian besar pemain muda tersebut. Yang pasti tim muda Manchester
United tahun 1992 ini merupakan tim yang terbilang sulit untuk disamai.
Beberapa pemain Class of 92 sekarang telah menjadi pemain kaliber
internasional. Sebutlah David Beckham, Gary Neville, Phillip Neville,
Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Nicky Butt. Ini membuktikan bahwa
Manchester United bukan hanya klub yang sukses secara komersial saja,
tetapi akademi mereka memang mumpuni untuk melahirkan bintang-bintang
baru. Berikut adalah kisah beberapa pemain Class of 92....
1. Ryan Giggs
Dididik
oleh Manchester City, Giggs direkrut oleh MU tepat di ulang tahunnya
yang ke-14. Saat itu, Sir Alex Ferguson sendiri yang mendatangi rumah
Giggs dan memintanya berlatih di Carrington. Saat ini, Giggs masih setia
membela MU. Sejumlah rekor MU berhasil dipecahkan oleh pria
berkebangsaan Wales ini. Posisinya dulu adalah sayap kiri, namun kini
Giggs juga fasih bermain di tengah.
2. David Beckham
Barangkali
salah satu pemain yang paling populer di MU. Beckham yang kelahiran
London adalah asli didikan MU. Sejak memulai debutnya di tim senior pada
tahun 1992, Beckham terus meroket. Beckham memiliki spesialisasi
sebagai eksekutor bola mati. Salah satu yang paling diingat dari Beckham
adalah golnya dari jarak setengah lapangan menghadapi Wimbledon tahun
1996. Akibat konflik dengan Ferguson, Beckham lalu hijrah ke Real Madrid
pada tahun 2003. Suami dari Victoria Adams itu lalu pindah ke Amerika
bersama LA Galaxy lalu dipinjamkan ke AC Milan.
3. Paul Scholes
Salah
satu sosok yang pernah sangat dominan di lapangan tengah MU. Sangat
mobile dan memiliki tendangan geledek, pemain berjuluk 'Pangeran Jahe'
ini memotori lini tengah selama bertahun-tahun. Sama seperti Giggs,
Scholes adalah seorang pemain yang terus setia membela MU hingga saat
ini. Meski secara terbuka mengaku sebagai pendukung Oldham Athletic
hingga kini, tak ada seorang pun fans MU yang memprotesnya.
4. Gary Neville
Dijuluki
'Benteng Alamo' berkat ketangguhannya mengawal lini belakang MU.
Neville fasih bermain sebagai bek kanan dan juga bek tengah. Sejak
merebut posisi inti dari tangan Paul Paker pada 1994, Neville terus jadi
pilihan utama. Pada tahun 2005, Nevile ditunjuk sebagai kapten The Red
Devils menyusul kepindahan Roy Keane. Bersama Giggs dan Scholes, mereka
adalah tiga pemain Class of 92 yang masih bertahan hingga kini.
5. Nicky Butt
Seorang
gelandang tengah yang tangguh, tipe yang sangat disukai Ferguson yang
pernah sangat mengandalkan Paul Ince dan Roy Keane. Butt memulai debut
pada musim 1992-93, tapi baru jadi pilihan utama musim 1994-95. Akibat
mulai gagal bersaing dengan gelandang-gelandang lain, Butt terbuang ke
Newcastle United tahun 2004. Karirnya terus meredup, salah satunya
ditandai dengan tergedragasinya Newcastle.
6. Phil Neville
Adik
dari Gary Neville. Di Manchester United, Phil biasa dimainkan sebagai
bek kiri menggantikan Denis Irwin atau bek kanan mengisi posisi sang
abang. Selain itu, Phil juga bisa bermain sebagai gelandang. Tahun 2005,
Neville kecil hijrah ke Everton. Januari 2007, menyusul kepergian David
Weir ke Glasgow Rangers, manajer Everton menunjuk Phil sebagai kapten
baru The Toffees.
Class of 1992: Benih Kejayaan Setan Merah
Melahirkan
seorang bintang sepak bola saja adalah perkara sulit. Jika mampu
melahirkan bintang dalam satu kelas atau angkatan, itu berarti sangat
luar biasa. Sekolah sepak bola Manhcester United (MU) pernah
melakukannya. Pada awal 1990-an, akademi MU memiliki murid-murid yang
penuh bakat dan berkelas.
Betapa tidak, angkatan tersebut dihuni
oleh benih-benih berkualitas yang kelak menjadi bintang-bintang besar di
jagad sepak bola. Juga, menjadi kunci sukses Setan Merah (julukan MU).
Sebut saja David Beckham, Nicky Butt, Keith Gillespie, Ryan Giggs,
Robbie Savage, Paul Scholes dan sebagainya. Mereka sudah menebar pesona,
meski masih berwajah imut.
Angkatan itu akhirnya
melegenda dengan sebutan Class of ‘92 . Sebab, pada tahun itu mereka
menunjukkan kehebatannya di pentas Piala FA Junior. Nicky Butt dkk
tampil memukau dan menghajar Crystal Palace 6-3 di final. Untuk ketujuh
kalinya (waktu itu, Red) MU menjuarai Piala FA Junior dan itu sebuah
rekor tertinggi.
Dibangun sejak 1930-an, sekolah sepak bola
Manchester United (MU) memang terkenal bagus. Banyak bintang besar yang
lahir dari gemblengan akademi itu. Meski tak mengharamkan pembelian
pemain asing, tapi MU sangat menghormati lulusan akademinya. Klub ini
bahkan punya filosofi, “Pemain yang kamu ciptakan akan lebih baik
daripada pemain yang kamu beli.” Karena itu, akademi ini terus
melahirkan bintang-bintang besar sepanjang sejarahnya. Sebelum
melahirkan Class of ‘92 , akademi ini sudah mencetak Duncan Edwards,
George Best, Bobby Charlton, Mark Hughes.
Bahkan pada era
1950-an, mereka juga memiliki satu angkatan yang berkualitas. Sebagai
contoh Bobby Charlton, Duncan Edwards, Harry Gregg, Roger Byrne,
Geoffrey Bent, dsb. Sayang, sebagian dari mereka harus tewas dalam
kecelakaan pesawat di Muenchen. Padahal, tim yang dijuluki Busby Babes
ini diramal bakal merajai Liga Champions 1957-58. MU tak perlu terlalu
larut dalam kesedihan. Sebab 30 tahun kemudian, klub ini kembali
melahirkan angkatan yang bisa dibanggakan. Class of ‘92 dinilai menyamai
kelas Busby Babes. Sekumpulan bakat yang lahir dalam satu era yang
kelak mampu melahirkan kebesaran bagi MU.
SENJATA UTAMA FERGIE
Fenomena
Class of ’92, juga tak lupu dari perhatian manajer MU, Sir Alex
Ferguson. Bahkan pelatih asal Skotlandia ini menilai Nicky Butt dkk
adalah aset yang sangat berharga dan bakal menjadi senjata utama timnya.
Benar saja, pada musim 1994-95, Ferguson mulai berani memanfaatkan
angota Class of ‘92 . Ini memang saat yang tepat. Para pemain junior itu
sudah mulai matang, sementara Eric Cantona dihukum 8 bulan karena
menendang suporter dan Mark Hughes sering cedera. Pada musim 1995-96,
anggota Classs of ’92 makin banyak yang ditarik ke tim senior. Mereka
masing-masing David Beckham, Paul Scholes, Nicky Butt, Gary Neville,
Phil Neville, dan Ryan Giggs.
Tindakan Fergie – panggilan
akrab Ferguson – itu sempat dikritik mantan pemain Liverpool yang juga
komentator BBC, Alan Hansen. “Anda tidak akan memenangkan apa-apa di
musim 1995-96 kalau mengandalkan anak-anak,” sindir Hansen kepada
Fergie. Ferguson tak peduli dengan kritikan itu. Dia merasa lebih tahu
dari siapa pun tentang potensi Nicky Butt dkk. Menurutnya, mereka akan
menjadi senjata utama MU dalam meraih banyak gelar.
“Sudah
sangat jelas, bakat-bakat para pemain anggota Class of ’92 sangat luar
biasa. Mereka sudah menunjukkan kemampuannya di kompetisi junior. Teknik
dan gaya permainannya sangat spesial,” jawab Fergie waktu itu.
Fergie
tak salah. Keyakinannya terhadap para pasukan baru itu ternyata bukan
tanpa alasan. Sebab, hampir semua pemain memberi pengaruh besar terhadap
permainan MU. Gary Neville menjadi bek kanan yang luar biasa. Tangguh
dan berani maju membantu serangan. Sedangkan Nicky Butt langsung nyetel
dan menjadi gelandang yang kreatif. Paul Scholes menjadi gelandang
serang yang sangat aktif dan produktif.
Di sektor sayap,
MU malah sangat istimewa dan dianggap terbaik. Sebab di sisi kanan ada
David Beckham yang memiliki umpan mematikan. Dia tak butuh banyak gocek,
tapi umpannya sering menjadi assist. Di sisi kiri ada Ryan Giggs yang
menambah ketajaman serangan MU. Gocekannya sangat hebat dan penetrasinya
sulit dihentikan lawan. Hasilnya, MU meraih double winners pada musim
1995-96: juara Premier League dan Piala FA. Sejak itu, Class of ‘92
menjadi andalan MU. Mereka bahkan menjadi pilar kejayaan klub ini di era
1990-an. Selain double winners di musim 1995-96, mereka juga mampu
menambah 5 gelar Premier League, 1 Piala FA, 1 Liga Champions, dan 1
Piala Interkontinental. Prestasi paling bersejarah tentu pada musim
1998-99. David Beckham dkk menorehkan catatan emas. MU menjadi klub
pertama yang mampu meraih treble winners dengan menjuarai Premier
League, Piala FA, dan Liga Champions.
“Kualitas para
anggota Class of ‘92 menjadi salah satu kunci kesuksesan manajemen saya.
Jika menjadi manajer seperti saya, Anda harus memiliki tim dengan
kualitas seperti itu,” jelas Fergie.
Tak bisa dipungkiri,
sukses terbesar MU dalam sejarahnya memang terjadi di masa manajemen
Fergie. Tak bisa dielakkan juga, salah satu sukses Fergie berkat pasukan
Class of ‘92 . Karena kualitas mereka, MU mampu meraih banyak gelar.
Meski
kini tinggal Gary Neville, Paul Scholes, dan Ryan Giggs yang masih
berada di MU, tapi Class of ‘92 tetap melegenda. Mereka akan tetap
dicatat sebagai salah satu tonggak sejarah besar Setan Merah.
Fakta Class of ‘92
Nama resmi: Manchester United Junior
Pelatih: Eric Harrison
Skuad:
Kevin Pilkington (kiper), Gary Neville, Phillipe Neville, Chris Casper,
John O’Kane, Keith Gillespie, David Beckham, Rabbie Savage, Ben
Thornley, Nicky Butt, Paul Scholes, Simon Davies, Ryan Giggs, Colin
McKee,George Swtzer
Prestasi: Piala FA Junior 1992