Senin, 24 Oktober 2016

Siabu

By Dhan Tama | At 01.03 | Label : | 1 Comments
Desa siabu adalah sebuah desa terpencil di kecamatan salo, kabupaten kampar. Namun, meskipun banyak yang bilang desa ini terpencil (ada juga yang menyebut pelosok) namun akses jalan dari bangkinang ke desa ini sudah sangat baik. Mayoritas penduduk di desa siabu bekerja sebagai petani karet, ada juga sebagian petani sawit serta pedagang.
 foto seorang petani karet di desa siabu

10 tips cara menjadi guru kreatif buat anda para cagur

By Dhan Tama | At 00.21 | Label : | 0 Comments
10 tips cara menjadi guru kreatif

Kamis, 20 Oktober 2016

Kata mereka soal RASHFORD!

By Dhan Tama | At 02.20 | Label : | 1 Comments

Marcus Rashford adalah penyerang masa depan Manchester United. Ditetapkan sebagai “Player of the Month” untuk bulan September, sejumlah pujian pun dialamatkan kepada pemain kelahiran 31 Oktober 1997.

Kepada MUTV para pesepakbola seperti Robin van Persie, Nicky Butt, Alan Shearer, Emile Heskey, Matt Le Tissier, dan Michael Owen, bicara soal Rashford.  “Dia bisa menjadi bintang yang bersinar untuk akademi kami,” kata Kepala Akedemi United, Nicky Butt. Berikut kutipan sejumlah pesepakbola atas potensi Marcus Rashford.

Robin van Persie

    “Marcus terlihat begitu spesial buatku. Ada sesuatu tentang dirinya. Dia selalu bermain dengan kecepatan dan teknik yang bagus, selalu fokus dengan mata selalu memandang ke depan. Pemain yang sangat bagus dan ada masa depan cerah di hadapannya,”

Nicky Butt

    “Marcus adalah pemain yang hebat. Dia adalah pesepakbola hebat tapi dia butuh waktu yang panjang untuk belajar. Dia tahu itu. Itulah sesuatu yang hebat tentangnya. Ia adalah karakter yang bagus dengan kepribadian yang bagus, dan dia bisa menjadi bintang terang bagi akademi kami. Sungguh hebat memiliki seseorang seperti Marcus.”

Alan Shearer

“Semua orang di United mestinya amat bangga kepadanya. Dia adalah talenta yang begitu fantastis dengan energi yang besar. Dia tidak terlihat terpengaruh dengan tekanan atau bermain di kesebelasan yang begitu besar, dan dia adalah seseorang yang telah memberikan kesempatan dan dia telah mengambilnya.”

    “Semua yang ingin dilakukan penyerang adalah mencetak gol dan dia melakukan itu. Dia punya kecepatan yang begitu dahsyat dan dia kelihatannya mampu mengatasi situasi yang besar, meskipun ia masih amat muda. Masa depannya amat menarik baik untuknya dan Manchester United dan aku berharap dia mulai bermain untuk Inggris dan mencetak banyak gol.”

Emile Heskey

    “Aku menilainya amat tinggi. Ini sesuatu yang aneh karena Anda biasanya tidak melihat pemain muda bisa melakukan debut yang ia lakukan. Debutnya di Inggris, menjadi yang terbaik di atas lapangan dan mencetak gol.”

“Amat bagus melihat wajah yang segar sepertinya tapi dia harus terus bekerja. Dia adalah pemuda yang baru, dia pun kelihatannya pintar dan dia memahami sepakbola dengan amat-amat cepat. Ini sangat menarik karena Anda bisa melihat kalau dia adalah pesepakbola yang cerdas. Dia bekerja di bawa salah satu manajer terbaik yang akan membantunya.”

Matt Le Tissier

“Aku pikir, Marcus Rashford punya dunia di bawah kakinya. Dari apa yang aku lihat di kariernya saat ini, dia memberiku kualitas yang tepat untuk mencapai puncak profesinya.”

    Apa yang hebat tentangnya dan apa yang aku paling suka dari Marcus adalah dia tetap menjaga kakinya di atas lapangan. Aku suka cara dia bicara saat wawancara. Dia datang sebagai pesepakbola yang membumi dan bijaksana dan itu penting untuk hari ini di usianya.

Michael Owen

    “Semoga ada banyak hal lain yang bisa ia tunjukkan. Dia mulai masuk lapangan dengan berlari dan itu amat menarik untuk melihat bagaimana seseorang beradaptasi dalam debutnya. Dia datang dalam periode yang aneh, setelah Anthony Martial yang cedera saat debutnya, jadi dia tidak akan memikirkan tentang itu, dan saat itu terjadi, dia hanya melakukan apa yang biasa ia lakukan,”

“Dia tidak pernah menatap ke belakang. Saat Anda punya pengalaman yang bagus dalam hidup, hal itu akan memberikan Anda kepercayaan diri untuk berpikir: “Aku bisa melakukan ini.’ United adalah kesebelasan yang sulit untuk bermain dalam banyak hal karena di sana ada seseorang yang selalu menantangmu di posisimu. Anda harap dia bisa terus meningkatkan dan terus ada kemajuan menjadi pemain top di beberapa tahun ke depan.”

Senin, 17 Oktober 2016

Kisah para 'Class of 92' Manchester merah

By Dhan Tama | At 00.58 | Label : | 1 Comments
Class of 92 adalah sekumpulan pemain muda berbakat emas lulusan Akademi Manchester United. Para pemain muda ini dilatih seintensif mungkin agar menjadi pemain hebat. Hasilnya, pada tahun 1992 mereka meraih gelar juara FA Youth Cup. Usia mereka rata-rata 18 tahun. Class of 92 sering juga disebut dengan Fergie Babes, ini karena mereka adalah pemain yang direkomendasikan oleh Alex Ferguson untuk menjadi pemain inti MU saat itu, walau usia mereka masih sangat muda.

Class of 92 Sejumlah nama yang dipromosikan ke tim utama, antara lain David Beckham, Gary Neville, Phillip Neville, Ryan Giggs, Paul Scholes, Nicky Butt, Keith Gillespie, Robbie Savage, dan Simon Davies. Alhasil, pada musim 1992-1993, MU meraih gelar juara Liga Inggris dengan kontribusi dari sebagian besar pemain muda tersebut. Yang pasti tim muda Manchester United tahun 1992 ini merupakan tim yang terbilang sulit untuk disamai. Beberapa pemain Class of 92 sekarang telah menjadi pemain kaliber internasional. Sebutlah David Beckham, Gary Neville, Phillip Neville, Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Nicky Butt. Ini membuktikan bahwa Manchester United bukan hanya klub yang sukses secara komersial saja, tetapi akademi mereka memang mumpuni untuk melahirkan bintang-bintang baru. Berikut adalah kisah beberapa pemain Class of 92....

1. Ryan Giggs
Dididik oleh Manchester City, Giggs direkrut oleh MU tepat di ulang tahunnya yang ke-14. Saat itu, Sir Alex Ferguson sendiri yang mendatangi rumah Giggs dan memintanya berlatih di Carrington. Saat ini, Giggs masih setia membela MU. Sejumlah rekor MU berhasil dipecahkan oleh pria berkebangsaan Wales ini. Posisinya dulu adalah sayap kiri, namun kini Giggs juga fasih bermain di tengah.

2. David Beckham
Barangkali salah satu pemain yang paling populer di MU. Beckham yang kelahiran London adalah asli didikan MU. Sejak memulai debutnya di tim senior pada tahun 1992, Beckham terus meroket. Beckham memiliki spesialisasi sebagai eksekutor bola mati. Salah satu yang paling diingat dari Beckham adalah golnya dari jarak setengah lapangan menghadapi Wimbledon tahun 1996. Akibat konflik dengan Ferguson, Beckham lalu hijrah ke Real Madrid pada tahun 2003. Suami dari Victoria Adams itu lalu pindah ke Amerika bersama LA Galaxy lalu dipinjamkan ke AC Milan.

3. Paul Scholes
Salah satu sosok yang pernah sangat dominan di lapangan tengah MU. Sangat mobile dan memiliki tendangan geledek, pemain berjuluk 'Pangeran Jahe' ini memotori lini tengah selama bertahun-tahun. Sama seperti Giggs, Scholes adalah seorang pemain yang terus setia membela MU hingga saat ini. Meski secara terbuka mengaku sebagai pendukung Oldham Athletic hingga kini, tak ada seorang pun fans MU yang memprotesnya.

4. Gary Neville
Dijuluki 'Benteng Alamo' berkat ketangguhannya mengawal lini belakang MU. Neville fasih bermain sebagai bek kanan dan juga bek tengah. Sejak merebut posisi inti dari tangan Paul Paker pada 1994, Neville terus jadi pilihan utama. Pada tahun 2005, Nevile ditunjuk sebagai kapten The Red Devils menyusul kepindahan Roy Keane. Bersama Giggs dan Scholes, mereka adalah tiga pemain Class of 92 yang masih bertahan hingga kini.

5. Nicky Butt
Seorang gelandang tengah yang tangguh, tipe yang sangat disukai Ferguson yang pernah sangat mengandalkan Paul Ince dan Roy Keane. Butt memulai debut pada musim 1992-93, tapi baru jadi pilihan utama musim 1994-95. Akibat mulai gagal bersaing dengan gelandang-gelandang lain, Butt terbuang ke Newcastle United tahun 2004. Karirnya terus meredup, salah satunya ditandai dengan tergedragasinya Newcastle.

6. Phil Neville
Adik dari Gary Neville. Di Manchester United, Phil biasa dimainkan sebagai bek kiri menggantikan Denis Irwin atau bek kanan mengisi posisi sang abang. Selain itu, Phil juga bisa bermain sebagai gelandang. Tahun 2005, Neville kecil hijrah ke Everton. Januari 2007, menyusul kepergian David Weir ke Glasgow Rangers, manajer Everton menunjuk Phil sebagai kapten baru The Toffees.

Class of 1992: Benih Kejayaan Setan Merah

Melahirkan seorang bintang sepak bola saja adalah perkara sulit. Jika mampu melahirkan bintang dalam satu kelas atau angkatan, itu berarti sangat luar biasa. Sekolah sepak bola Manhcester United (MU) pernah melakukannya. Pada awal 1990-an, akademi MU memiliki murid-murid yang penuh bakat dan berkelas.
Betapa tidak, angkatan tersebut dihuni oleh benih-benih berkualitas yang kelak menjadi bintang-bintang besar di jagad sepak bola. Juga, menjadi kunci sukses Setan Merah (julukan MU). Sebut saja David Beckham, Nicky Butt, Keith Gillespie, Ryan Giggs, Robbie Savage, Paul Scholes dan sebagainya. Mereka sudah menebar pesona, meski masih berwajah imut.

Angkatan itu akhirnya melegenda dengan sebutan Class of ‘92 . Sebab, pada tahun itu mereka menunjukkan kehebatannya di pentas Piala FA Junior. Nicky Butt dkk tampil memukau dan menghajar Crystal Palace 6-3 di final. Untuk ketujuh kalinya (waktu itu, Red) MU menjuarai Piala FA Junior dan itu sebuah rekor tertinggi.
Dibangun sejak 1930-an, sekolah sepak bola Manchester United (MU) memang terkenal bagus. Banyak bintang besar yang lahir dari gemblengan akademi itu. Meski tak mengharamkan pembelian pemain asing, tapi MU sangat menghormati lulusan akademinya. Klub ini bahkan punya filosofi, “Pemain yang kamu ciptakan akan lebih baik daripada pemain yang kamu beli.” Karena itu, akademi ini terus melahirkan bintang-bintang besar sepanjang sejarahnya. Sebelum melahirkan Class of ‘92 , akademi ini sudah mencetak Duncan Edwards, George Best, Bobby Charlton, Mark Hughes.

Bahkan pada era 1950-an, mereka juga memiliki satu angkatan yang berkualitas. Sebagai contoh Bobby Charlton, Duncan Edwards, Harry Gregg, Roger Byrne, Geoffrey Bent, dsb. Sayang, sebagian dari mereka harus tewas dalam kecelakaan pesawat di Muenchen. Padahal, tim yang dijuluki Busby Babes ini diramal bakal merajai Liga Champions 1957-58. MU tak perlu terlalu larut dalam kesedihan. Sebab 30 tahun kemudian, klub ini kembali melahirkan angkatan yang bisa dibanggakan. Class of ‘92 dinilai menyamai kelas Busby Babes. Sekumpulan bakat yang lahir dalam satu era yang kelak mampu melahirkan kebesaran bagi MU.

SENJATA UTAMA FERGIE

Fenomena Class of ’92, juga tak lupu dari perhatian manajer MU, Sir Alex Ferguson. Bahkan pelatih asal Skotlandia ini menilai Nicky Butt dkk adalah aset yang sangat berharga dan bakal menjadi senjata utama timnya. Benar saja, pada musim 1994-95, Ferguson mulai berani memanfaatkan angota Class of ‘92 . Ini memang saat yang tepat. Para pemain junior itu sudah mulai matang, sementara Eric Cantona dihukum 8 bulan karena menendang suporter dan Mark Hughes sering cedera. Pada musim 1995-96, anggota Classs of ’92 makin banyak yang ditarik ke tim senior. Mereka masing-masing David Beckham, Paul Scholes, Nicky Butt, Gary Neville, Phil Neville, dan Ryan Giggs.

Tindakan Fergie – panggilan akrab Ferguson – itu sempat dikritik mantan pemain Liverpool yang juga komentator BBC, Alan Hansen. “Anda tidak akan memenangkan apa-apa di musim 1995-96 kalau mengandalkan anak-anak,” sindir Hansen kepada Fergie. Ferguson tak peduli dengan kritikan itu. Dia merasa lebih tahu dari siapa pun tentang potensi Nicky Butt dkk. Menurutnya, mereka akan menjadi senjata utama MU dalam meraih banyak gelar.

“Sudah sangat jelas, bakat-bakat para pemain anggota Class of ’92 sangat luar biasa. Mereka sudah menunjukkan kemampuannya di kompetisi junior. Teknik dan gaya permainannya sangat spesial,” jawab Fergie waktu itu.

Fergie tak salah. Keyakinannya terhadap para pasukan baru itu ternyata bukan tanpa alasan. Sebab, hampir semua pemain memberi pengaruh besar terhadap permainan MU. Gary Neville menjadi bek kanan yang luar biasa. Tangguh dan berani maju membantu serangan. Sedangkan Nicky Butt langsung nyetel dan menjadi gelandang yang kreatif. Paul Scholes menjadi gelandang serang yang sangat aktif dan produktif.

Di sektor sayap, MU malah sangat istimewa dan dianggap terbaik. Sebab di sisi kanan ada David Beckham yang memiliki umpan mematikan. Dia tak butuh banyak gocek, tapi umpannya sering menjadi assist. Di sisi kiri ada Ryan Giggs yang menambah ketajaman serangan MU. Gocekannya sangat hebat dan penetrasinya sulit dihentikan lawan. Hasilnya, MU meraih double winners pada musim 1995-96: juara Premier League dan Piala FA. Sejak itu, Class of ‘92 menjadi andalan MU. Mereka bahkan menjadi pilar kejayaan klub ini di era 1990-an. Selain double winners di musim 1995-96, mereka juga mampu menambah 5 gelar Premier League, 1 Piala FA, 1 Liga Champions, dan 1 Piala Interkontinental. Prestasi paling bersejarah tentu pada musim 1998-99. David Beckham dkk menorehkan catatan emas. MU menjadi klub pertama yang mampu meraih treble winners dengan menjuarai Premier League, Piala FA, dan Liga Champions.

“Kualitas para anggota Class of ‘92 menjadi salah satu kunci kesuksesan manajemen saya. Jika menjadi manajer seperti saya, Anda harus memiliki tim dengan kualitas seperti itu,” jelas Fergie.

Tak bisa dipungkiri, sukses terbesar MU dalam sejarahnya memang terjadi di masa manajemen Fergie. Tak bisa dielakkan juga, salah satu sukses Fergie berkat pasukan Class of ‘92 . Karena kualitas mereka, MU mampu meraih banyak gelar.
Meski kini tinggal Gary Neville, Paul Scholes, dan Ryan Giggs yang masih berada di MU, tapi Class of ‘92 tetap melegenda. Mereka akan tetap dicatat sebagai salah satu tonggak sejarah besar Setan Merah.

Fakta Class of ‘92
Nama resmi: Manchester United Junior
Pelatih: Eric Harrison
Skuad: Kevin Pilkington (kiper), Gary Neville, Phillipe Neville, Chris Casper, John O’Kane, Keith Gillespie, David Beckham, Rabbie Savage, Ben Thornley, Nicky Butt, Paul Scholes, Simon Davies, Ryan Giggs, Colin McKee,George Swtzer
Prestasi: Piala FA Junior 1992

Senin, 10 Oktober 2016

Beberapa keunggulan memilih jurusan PGSD

By Dhan Tama | At 01.58 | Label : | 5 Comments

KEUNGGULAN MEMILIH JURUSAN PGSD

Sebenarnya tiap jurusan mempunyai keunggulan masing-masing, karena blog ini memuat tentang sekolah dasar maka saya sampaikan keunggulan memilih jurusan PGSD. Ada banyak keunggulan jika kita memilih jurusan PGSD, diantaranya adalah:
  1. Lapangan pekerjaannya yang cukup luas. Pendidikan sekolah dasar memerlukan banyak sekali tenaga guru, ini terjadi karena banyak sekali sekolah dasar yang tersebar di seluruh indonesia. Di setiap kampung pasti ada sekolah dasar, berbeda dengan sekolah SMP atau pun SMA. Sebagi contoh dikecamatan saya saja , di kalapanunggal ada sekitar 20 SD, jika tiap SD memerlukan 8 guru maka total guru yang diperlukan adalah 160 orang. itu hanya tingkat kecamatan belum lagi untuk tingkat kabupaten ataupun tingkat nasional.
  2. Rencana pensiun besar-besaran bagi guru SD. Sekretaris Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas Giri Suryatmana mengatakan, mulai tahun 2009-2013 akan terjadi pensiunan massal bagi 1 juta guru sekolah dasar (SD) di seluruh Indonesia. Tentunya ini membutuhkan tenaga guru yang baru dan menjadi peluang pekerjaan bagi lulusan PGSD.
  3. Gaji yang cukup besar. Pemerintah sekarang sudah memperhatikan kesejateraan guru SD, gajinya bisa mencapai 5 juta rupiah jika sudah di sertifikasi. tapi tentunya tidak bijak pula jika kita menilai pekerjaan dari sisi materi. Hal yang lebih penting adalah kepuasan batin dan cita-cita kita.

    PGSD Menjadi Jurusan Favorit

    Siapa yang tidak ingin masuk kuliah di perguruan tinggi  favorit serta masuk jurusan yang favorit serta prospek ke depannya baik. Maka banyak orang yang berbondong-bondong untuk masuk ke perguruan tinggi yang dimaksud dengan harapan dapat cepat mendapat pekerjaan dan gaji tinggi setelah lulus. Sekarang masuk perguruan tinggi sangat sulit dan biayanya sangat besar. Maka bagi orang yang kurang mampu sangat mustahil untuk meneruskan ke tingkat universitas. Maka kuliah itu hanya untuk kalangan orang yang berduit. Maka sangat memprihatinkan bagi anak yang berprestasi tetapi kurang mampu. Walaupun ada beasiswa dari pemerintah, itu pun tidak merata dan mungkin juga tidak terjangkau bagi anak-anak yang kurang beruntung. Apalagi dengan uang masuk perguruan tinggi atau bahasa lainnya sumbangan yang telah ditetapkan perguruan tinggi sangat memberatkan sekali bagi masyarakat yang memiliki anak yang akan masuk universitas.
    PGSD anda pasti pernah mendengar kata-kata tersebut. PGSD atau Pendidikan Guru Sekolah Dasar yaitu jurusan yang pencetak guru-guru SD di Indonesia yang sekarang menjadi fenomena saat Ujian Masuk Perguruan Tinggi 3 tahun belakangana ini.
    Sekarang banyak orang tua yang tidak ingin anak-anaknya salah masuk jurusan yang kurang pasti prospek kerjanya, maka banyak dari para orang tua yang mengarahkan para putra-putrinya untuk masuk ke jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Jurusan penghasil guru-guru SD di Indonesia. Ternyata jumlah pendaftar di unniversitas penyelenggara PGSD  membludak sekian banyak dan menjadi jurusan yang terbanyak diserbu para calon Mahasiswa baru yang pasti menjadi jurusan favorit bagi anak dan para orang tuanya yang mengarahkan setelah lulus dari SMA.  Kita tidak tau apa alasan yang melatarbelakanginya. Beberapa pendapat yang mungkin melatarbelakangi alasan masuk PGSD diantaranya yaitu
    - cita-cita mejadi seorang guru SD
    - prospek kerja yang menjanjikan setelah lulus
    - kesejahteraan guru yang semakin baik
    - tunjangan profesi guru yang lumayan besar
    - isu pensiun guru SD masal di Indonesia
    - selain bekerja guru juga beramal dengan mendidik siswa (dunia akhirat)
    di atas adalah beberapa alasan yang melatarbelakangi masuk PGSD. Mungkin masih banyak alasan lain, tergantung dari individu yang bersangkutan.
    Yang terpenting dari semua alasan untuk menjadi seorang guru adalah untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan membentuk kepribadian anak yang baik serta ikhlas dalam mengabdikan diri demi kemajuan anak. Semoga pendidikan di negeri kita tercinta ini semakin baik. Dan semoga perguruan tinggi pencetak guru di Indonesia dapat mencetak guru-guru yang berkualitas. Jangan cuma memperbanyak mahasiswa untuk mencari keuntungan belaka tetapi juga harus memperhatikan kualitas output mahasiswanya yang akan menjadi calon guru berkualitas kelak dikemudian hari.

    Profil Lulusan Program Studi PGSD
    1. Lulusan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkepribadian yang ditunjukkan dengan prilaku guru sekolah dasar yang mengutamakan nilai-nilai disiplin, arif, bijaksana, hidup sehat dan bugar.
    2. Lulusan yang mampu merancang, melaksanakan dan menilai proses pembelajaran di sekolah dasar yang mengacu pada pencapaian tujuan belajar baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
    3. Lulusan yang menguasai materi pembelajaran, metodologi pembelajaran dan dapat merancang media pembelajaran yang interaktif yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran operasional konkrit di tingkat sekolah dasar.
    4. Lulusan yang menguasai ilmu mendidik sehingga dapat menerapkan didaktik-metodik dalam menumbuhkembangkan peserta didik di tingkat sekolah dasar.
    5. Lulusan yang mampu mengembangkan bidang keilmuannya melalui penelitian tindakan kelas berbasis pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK, berwawasan global, kreatif, dan inovatif.
    6. Lulusan yang mampu berkomunikasi empatik dan berjiwa kewirausahaan serta memenuhi kebutuhan masyarakat di tingkat sekolah dasar.
    Profil lulusan di atas mengacu pada Standar Kompetensi Guru Kelas (SKGK) SD/MI yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Profesi dan Karir Lulusan
    Berprofesi sebagai guru sekolah dasar yang mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran di sekolah dasar yang mengaktifkan siswa dengan kegiatan yang bermakna untuk mencapai tujuan pembelajaran di SD yang meliputi penguasaan lima mata pelajaran pokok (Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Ilmu Pengetahuan Alam serta mampu mengembangkan mata pelajaran pendukung lainnya.
      SO, YOU NEVER WRONG FOR CHOOSING THIS DEPARTMENT!!
    WE SURE WE WILL SUCCESS AMIN....
ak salah. Orangtua mana yang ingin menyesatkan anaknya? Tapi kawan, PGSD sebenarnya bukan hanya jurusan pendidikan guru, tetapi juga sekolah kepribadian. Kenapa begitu? Karena ketika kita menapakkan kaki di PGSD, untuk 4 tahun mendatang kita akan digodog menjadi pribadi yang santun dan bermasyarakat. Mahasiswa PGSD lebih bisa melihat situasi masyarakat yang ada. Karena mereka memang nantinya kembali pada masyarakat lapisan menengah kebawah. Karena mahasiswa PGSD nantinya berjuang ditengah-tengah dinamika masyarakat yang hingga saat ini aspirasinya belum tersalurkan. Dan yang lebih penting, mahasiswa PGSD menjadi tonggak perbaikan bangsa karena mereka-lah yang menyiapkan generasi muda penerus negara ini. Karena tugasnya yang berat inilah, mahasiswa PGSD digembleng dengan berbagai kegiatan yang membentuk karakter mereka. Mulai dari rangkaian kegiatan kepramukaan yang melelahkan, sampai pada kegiatan perkuliahan yang mengharuskan mereka berlatih berbicara di depan orang banyak, termasuk berlatih memanagemen banyak orang didalam satu ruangan. Hal-hal seperti inilah yang baik disadari atau tidak juga membentuk karakter mereka. Secara tidak langsung, mereka telah mempersiapkan diri mereka sekaligus membangun kembali karakter manusia Indonesia yang seutuhnya. PGSD yang notabene ‘terpinggirkan’ justru adalah salah satu elemen penting pembangun bangsa. Alasan lain adalah, kuliah di PGSD secara tidak langsung mendidik kita baik dari cara berpakaian, cara bicara, hingga cara bergaul dalam masyarakat maupun sesama teman. Kita tanpa sadar telah terbiasa berpenampilan dan bergaul di masyarakat sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Masyarakat dan juga dosen-dosen dari jurusan lain bahkan mengakui bahwa ketika mahasiswa diterjunkan dalam masyarakat, mahasiswa PGSD adalah mahasiswa yang lebih mudah beradaptasi dan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Mahasiswa PGSD adalah seorang generalis, terspesialisasi dalam kemahirannya di salah satu bidang, misalnya tari, music, karya ilmiah, penelitian, cabang olahraga, dan bidang lainnya. Sehingga modal jurusan ini untuk bisa berkembang sangat mumpuni. Keuntungan mahasiswa PGSD yang generalis sudah teraih, dan masih pula mendapat fasilitas untuk mendalami spesifikasi tertentu. Jika seorang generalis 'banyak tahu' dalam artian mengerti banyak hal tapi dangkal, seorang spesialis 'tahu banyak' dalam artian sedikit hal tetapi dalam. So, tugas mahasiswa PGSD yaitu menjadi 'GEN SPESIAL'. Mengerti banyak hal dan dalam. (Siron, 2012) Jadi? Jangan malu jadi mahasiswa PGSD!

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/malfactor/jangan-malu-jadi-mahasiswa-pgsd_55102062813311ab36bc6167

Guru membentuk karakter bangsa, tapi ingat bahwa guru juga manusia !

By Dhan Tama | At 01.21 | Label : | 1 Comments
Berbicara tentang Guru tak terlepas dari dunia pendidikan,khususnya di Negeri ini yang nota bene dunia pendidikan masih terus berbenah untuk mensetarakan dengan kemajuan pendidikan di luar negeri. Masih banyak masalah-masalah yang belum terselesaikan sehingga mampu mengangkat derajat pendidikan di negeri ini.Lalu ada sebuah pertanyaan bagi yg berkecimpung di dunia pendidikan, “melipat tangan “ atau “ turun tangan “.Turun tangan adalah pilihan terbaik dan bila kita perhatikan lebih jauh, siapa yang senyatanya hadir ditengah-tengah peserta didik ? Gurulah yang memberikan efek positif pada memajukan pendidikan dan mencerdaskan anak-anak bangsa calon pemimpin bangsa. Dibalik berbagai pembicaraan kompleks dan rumit tentang pendidikan, mulai dari sistem, kurikulum yang terus berganti, undang-undang dan peraturan-peraturan.Semuanya itu ada dipundak guru  sebagai ujung tombak mulai didalam kelas yang senyatanya mengajar,mendidik dan mencerdaskan anak didik. Pada guru kita titipkan persiapan masa depan republik ini, karena gurulah yang menjadi garda depan dalam mengembangkan manusia indonesia masa depan.Ironisnya banyak dari kita yang lebih mengetahui jumlah minyak bumi, batu bara, sumber daya mineral dan sederet kekayaan alam di bumi ini dari pada mengetahui jumlah sekolah, jumlah guru, kualitas guru, kesejahteraan guru dan kinerja guru dipedalaman yang tak terpantau.Pendidikan itu kuncinya guru, bukan kurikulumnya.Sehebat apapun kurikulum yang diciptakan tanpa kemampuan guru untuk merealisasikan akan percuma. Jika gurunya baik, maka pendidikan akan baik. Tanpa kehadiran guru yang baik, seluruh desain sistem pendidikan yang kompleks dan mendekati sempurna sekalipun akan menjadi sia-sia dan jangan harap di negeri ini memiliki generasi masa depan cemerlang. Mengkonversi tingkat melek huruf di Indonesia pada tahun 1945 adalah 5 % tetapi sekarang ini sudah mencapai 92 %.Ini semua adalah peran guru dalam dedikasinya menghantarkan anak-anak bangsa menuju masa depan yang lebih baik.

Guru Membentuk Karakter Bangsa

1.Guru mengajar,mendidik dan  memimpin.

Seorang guru minimal memiliki 3 peran penting yaitu mengajar, mendidik dan memimpin.Guru adalah seorang yang mampu mengajarkan ilmu pengetahuan dengan menyenangkan ( teaching fun way ). Dewasa ini sudah banyak metode mengajar yang lebih memudahkan pemahaman pelajaran bagi anak didik seperti fast learning method  ( metode belajar cepat ), Lesson mapping Concept ( konsep pemetaan pelajaran ) dan hypnoteaching ( Cara mempengaruhi anak didik ) dan lain-lain. Guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik, kewajiban guru mendidik dengan sepenuh hati sebagai manifestasi profesi guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sungguh sangat mulia. Mendidik anak didik agar bisa memaknai apa yang sudah dipelajari dan dapat menjadi modal bagi mereka demi masa depan nanti.Membentuk karakter anak bangsa sesuai dengan harapan kita semua yang  termuat didalam kurikulum berbasis karakter.Pada guru juga pembentukan karakter dikukuhkan. Karakter digandakan bukan hanya secara lesan dan tulisan tapi justru harus lewat contoh. Guru jangan hanya memberi ceramah kepada anak didik tentang karakter dan mengingatkan tentang pentingnya pendidikan karakter.Kita harus sadar bahwa karakter bukan diajarkan dengan teori dan wejangan tetapi justru diajarkan dengan keteladanan atau contoh nyata.Mendidik adalah memimpin begitu sebaliknya memimpin itu mendidik. Menjadi guru adalah menjadi pemimpin. Guru yang berkualitas pemimpin akan menghasilkan generasi pemimpin.Guru adalah teladan bagi anak didik, sebab anak didik tentu tidak akan melupakan gurunya jika kelak telah sukses meraih masa depan.Maka dari itu jadilah pemimpin yang baik didalam kelas dengan tidak membedakan warna kulit, agama,suku, anak orang kaya atau miskin dan lain-lainya.Guru harus bisa memberi keadilan bagi anak didik untuk memperoleh  ilmu pengetahuan. Guru tidak boleh pilih kasih terhadap anak didiknya.Menyamaratakan didalam kesetaraan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang diajarkan didalam kelas.Guru harus belajar “leadership” untuk menambah pengetahuan kepemimpinan agar bisa “menularkan “ jiwa pemimpin kepada anak didiknya.Karakter pemimpin bangsa bisa terbentuk oleh kemampuan guru didalam membangun,mengarahkan,mengekploitasi jiwa anak didik didalam menyikapi kehidupan lewat pembelajaran disekolah.

2.Guru teladan bukan guru telatan.

Menjadi guru adalah sebuah panggilan jiwa dalam profesi mulia. Jadi menjadi guru bukan hanya mengharap “gaji” semata, atau ekstrimnya demi mencari “makan’ saja.Tapi tanggungjawab moral terhadap profesi yang mencerdaskan anak bangsa ada dipundaknya. Guru baginya bukan sekedar pekerjaan tetapi  jiwanya dan totalitas yang diyakininya.Guru mudah terusik saat menduga anak didiknya berbuat tidak benar, mudah melakukan kesalahan baik menyimpang dari norma agama maupun norma susila dalam kehidupan sosialnya.Guru selalu ingin tampil didepan meluruskan anak didiknya yang melakukan penyimpangan-penyimpangan dan selalu memberi teladan kepada anak didik tentang perilaku yang baik.Perilaku yang dimaksud seperti cara berbicara atau komunikasi yang baik, cara bersopan santun yang baik terhadap teman maupun orang yang lebih tua terutama bersikap dengan guru dan orang tuanya dan bergaul dalan tatanan pergaulan beretika dan bermoral religius.Guru sebaiknya asertif yaitu selalu bicara jelas,lugas,sopan plus sedikit humor yang pas.Cara bicaranya tak berbelit-belit dan tidak pula berusaha mensopan-sopankan diri secara tidak perlu.Guru jangan mengancam sebab itu bukan mendidik.Guru yang bersifat asertif itu ditopang oleh pembawaan egaliternya yang menghargai anak didik, staf sekolah dan sesama guru. Guru sebaiknya berani mengkoreksi diri dan tidak malu mengakui kekeliruan yang telah diperbuat.Jangan mendidik anak didik dengan sifat pecundang dan pengecut, justru sebaliknya harus gentelmen untuk berani meminta maaf jika salah. Guru jangan telatan bila masuk kelas sering terlambat datang tidak tepat waktu.Ini membuktikan ketidak disipliner seorang guru. Mengajari disiplin kepada anak didik tentunya diteladani dahulu diri seorang guru untuk disiplin.

3.Guru juga manusia.
 
Guru Membentuk Karakter Bangsa

Kata manusia kadang-kadang didekatkan dengan permakluman atas segala kekurangan atau keterbatasan,sehingga terlalu sering kita mendengar kalimat “ namanya juga manusia, ya wajarlah jika memiliki keterbatasan dan melakukan kesalahan “. Dalam konteks ini seolah manusia hadir menyelamatkan seorang ketika tak mampu melakukan sesuatu atau berbuat kesalahan. Celakanya lagi kata-kata itu pula yang menyebabkan sebagian orang permisif dengan dosa karena terlanjur yakin bahwa manusia itu rapuh. Akibatnya kita sendiri menjadi sulit mempercayai manusia. Dalam kupasan guru juga manusia, yang kebetulan menjadi profesi guru dengan kekurangan dan keterbatasanya. Kenyataan diketemukan guru yang kurang pintar, kurang terampil, bahkan celakanya lagi kurang dipercaya. Singkatnya masih terbatas guru mampu bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja iklas, Jadi wajarlah kalau pada akhirnya kualitas guru sering digugat atau minimal mendapat persepsi yang kurang pada tempatnya.Tetapi semangat kehadiran “guru juga manusia’ ini sesungguhnya didorong oleh hasrat ingin menunjukkan bagian lain dari sisi kemanusiaan seorang guru. Sisi kemanusiaan yang dimaksud adalah guru sebagai manusia mampu tampil terbaik yakni guru yang secara proses mengarah pada cerdas akalnya, terpelihara perilakunya dan amanah memegang tanggungjawabnya.Setiap manusia dewasa pada akhirnya akan menjadi guru bagi diri sendiri maupun orang tua menjadi guru bagi anak-anaknya. Tokoh masyarakat  menjadi guru bagi komunitas dilingkunganya.Pemimpin atau negarawan menjadi guru bagi rakyatnya.Apabila seorang memilih profesi menjadi guru secara tidak langsung pada akhirnya mampu merangkai semua tanggungjawab untuk menyiapkan seorang bapak/ibu yang baik, seorang tokoh masyarakat yang menjadi panutan yang baik,seorang pemimpin dan negarawan yang baik bertanggungjawab dan sekaligus menyiapkan guru yang berkompeten.Dengan demikian menjadi guru adalah sebuah pilihan profesi yang strategis.Menjadi guru juga  berkesempatan mengasah hati nurani dari hari ke hari itulah yang semestinya dijalani oleh seorang guru sejati.
Menyimpulkan tentang uraian guru membentuk karakter pemimpin bangsa terletak pada kesungguhan dan daya juang seorang guru secara naluriah dan harfiah memiliki kepekaan nurani untuk membangun sebuah generasi anak bangsa yang akan menjadi “ agent of change “ sebagai estafet kepemimpinan bangsa dinegeri ini.Khususnya di negeri ini sebagai ibu pertiwi berharap banyak kepada para guru untuk membentuk karakter pemimpin negeri ini yang mampu membawa Indonesia “ melesat cepat “ dari ketertinggalan agar sejajar dengan negara-negara lain yang telah maju.  Semoga kedepan perjuangan para guru mampu mengangkat harkat dan martabat dunia pendidikan di negeri ini lebih maju dan mampu menciptakan generasi penerus yang mumpuni, berkualitas dan memiliki daya saing tinggi sehingga bisa diakui dunia.amin.

Pentingnya sense of humor guru di dalam kelas

By Dhan Tama | At 01.14 | Label : | 1 Comments
Rasa humor (sense of humor) dapat diartikan sebagai kecenderungan respons kognitif individu untuk membangkitkan tertawa, senyuman, dan kegembiraan. Para ahli medis dan psikologi sepakat bahwa rasa humor merupakan aset berharga dan amat penting untuk kesehatan dan kebahagiaan hidup, yang bisa dimiliki oleh setiap individu normal.
Secara medis, rasa humor dapat membantu mengatasi rasa sakit, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan dapat memperpanjang usia. Secara sosio-psikologis, rasa humor dapat membantu mengurangi stress dan kecemasan, mempermudah interaksi sosial, dan dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih baik di tengah-tengah situasi yang sulit. Mitchell Ditkoff menyebutkan bahwa humor merupakan salah satu ciri orang inovatif. Sementara, James C. Coleman mengatakan bahwa membangkitkan rasa humor merupakan salah satu cara untuk memelihara emosi yang konstruktif.
Bagi guru, memiliki rasa humor merupakan modal personal yang sangat berharga sekaligus dapat menjadi daya pikat tersendiri di mata siswanya. Rasa humor guru sangat berguna dalam upaya menciptakan iklim kelas dan pengembangan proses pembelajaran yang lebih sehat dan menyenangkan. Bahkan, Melissa Kelly menyebutkan bahwa rasa humor merupakan salah satu kunci untuk menjadi guru yang sukses. Menurut Melissa, rasa humor guru dapat meredakan ketegangan suasana dan dapat mencegah timbulnya perilaku disruptif siswa di kelas, serta bisa dijadikan sebagai cara untuk menarik perhatian siswa di kelas. Dan yang paling penting, dengan rasa humor yang dimilikinya, seorang guru akan menunjukkan bahwa dia adalah sosok orang yang memiliki kepribadian dan mental yang sehat, dapat menikmati hidup, serta mampu menjalani kehidupan kariernya secara wajar tanpa stress
Meski di bangku kuliah tidak pernah diberikan mata kuliah yang secara khusus mengkaji tentang pengembangan rasa humor di kelas, tetapi disini tampak terang bahwa guru perlu berlatih dan membiasakan diri untuk memiliki kemampuan mengembangkan rasa humor di kelas.
Dalam praktiknya, mengembangkan rasa humor di kelas tidak bisa dilakukan secara serampangan tetapi memerlukan cara dan kiat tersendiri. Berikut ini beberapa ide yang sering saya praktikkan di kelas.
  1. Hubungkan dengan materi yang sedang diajarkan. Mungkin ini ide yang paling sulit untuk diterapkan karena tidak semua materi yang kita ajarkan kepada siswa bisa disisipi humor,– khususnya bagi Anda yang kurang terbiasa berartikulasi. Tetapi jika Anda mampu melakukannya, maka humor yang dikoneksikan dengan materi pelajaran bisa diyakini sebagai bentuk reinforcement yang dapat membantu siswa untuk mencerna dan menyimpan informasi secara lebih baik dalam sistem memori jangka panjangnya.
  2. Gunakan video atau gambar yang relevan. Untuk ide yang kedua ini, mungkin tidak sesulit ide yang pertama. Cukup dengan menggunakan jasa Eyang Google atau mesin pencari lainnya, Anda bisa mencari dan menemukan aneka video dan gambar yang dibutuhkan untuk kepentingan pengembangan rasa humor di kelas. Konten video atau gambar tidak harus persis identik dengan materi yang akan diajarkan, yang penting bisa dicari kaitannya (dihubung-hubungkan). Selanjutnya, sajikanlah video atau gambar tersebut di kelas secara atraktif. Usahakan setelah usai penayangan, mintalah kepada siswa untuk merefleksi tayangan tersebut, dikaitkan dengan materi yang sedang diajarkan.
  3. Lakukan pada waktu dan situasi yang tepat. Mengembangkan rasa humor tidak harus dilakukan sepanjang waktu pelajaran, karena Anda tidak sedang melawak di kelas. Sajikan rasa humor Anda ketika siswa Anda membutuhkannya. Misalnya, ketika siswa mulai menunjukkan tanda-tanda kejenuhan atau ribut di kelas. Usahakan jangan mengulang topik humor yang sama pada kelas yang sama, Jika Anda mengulanginya, bukan kegembiraan siswa yang akan didapat tetapi malah mungkin menjadi sesuatu yang membosankan dan menyebalkan.
  4. Sampaikan secara etis dan tidak melecehkan siswa. Interaksi antara guru dengan siswa adalah interaksi pendidikan. Oleh karena itu, ketika Anda hendak menyampaikan humor di kelas harus tetap dalam bingkai pendidikan, baik dari segi konten maupun cara penyampaiannya. Hindari humor jorok dan berbau SARA, serta hindari bentuk humor yang dapat melukai harga diri seseorang, khususnya siswa, sekalipun humor itu sangat lucu dan dapat mengundang sebagian besar orang untuk tertawa dan bergembira.
  5. Mudah dipahami dan sesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Seorang guru berusaha mengembangkan humor tertentu di kelas, yang menurut dia humor itu sangat lucu, tetapi ternyata reaksi dari siswa malah datar-datar saja. Sangat mungkin hal ini disebabkan oleh konten humor yang terlalu tinggi sehingga sulit dicerna oleh pikiran siswa. Oleh karena itu, pilihlah secara jeli konten humor yang sesuai dengan daya tangkap siswa dan tingkat perkembangan siswa.
Begitulah ide dan pengalaman sederhana saya tentang bagaimana mengembangkan rasa humor di kelas. Tentu masih banyak ide dan pengalaman cerdas lainnya dari Anda, dan mari kita diskusikan di ruang komentar yang telah disediakan untuk memperkaya pemahaman kita tentang bagaimana mengembangkan rasa humor di kelas dan menciptakan kelas yang lebih menyenangkan.
Selamat berhumor ria dan mari kita belajarkan siswa-siswa kita dengan penuh suka cita agar mereka menjadi orang-orang yang berbahagia!

Cara mengajar yang baik bagi anda calon guru

By Dhan Tama | At 01.05 | Label : | 2 Comments
Sebagai guru, hal yang perlu diperhatikan adalah bagimana cara menyampaikan materi pembelajaran agar peserta didik mudah menerima apa yang disampaikan guru, karena pada intinya cara mengajar yang baik tidak hanya kegiatan untuk mentransfer informasi dari guru ke peserta didik, namun bagaimana peserta didik dapat merasa nyaman dan menantikan saat pelajaran yang akan guru sampaikan. Pada dasarnya, mengajar itu ada tiga hal yang menjadi acuan sebagai seorang guru yaitu:

Ing Ngarso Sung Tulodo artinya didepan saya (guru) harus menjadi panutan atau contoh. Jadi seorang guru pada saat di depan peserta didik tidak hanya menyampaikan materi saja, tetapi selalu memberikan contoh yang baik untuk peserta didiknya.

Ing Madyo Mbangun Karso, yang artinya di tengah memberikan semangat dan motivasi, yang bertujuan agar peserta didik dapat lebih semangat dan giat belajar.

Tut Wuri Handayani, artinya di belakang memberikan dorongan, dorongan disini maksudnya adalah memberi semangat ke peserta didik untuk merasa terlibat dalam pembelajaran.

Dari tiga hal diatas dapat disimpulkan bahwa guru harus memposisikan dirinya sebagai contoh, sebagai pemotifasi dan sebagai pemberi semangat.

CARA MENGAJAR YANG BAIK

Sebagai guru harus dapat mengajar dengan baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar mengajar dapat berjalan dengan baik, sehingga informasi yang disampaikan dapat cepat terserap. dan peserta didik merasa senang dalam proses pembelajaran. mengajar yang baik adalah:

Mengajar harus menguasai materi
Penguasaan materi dalam pembelajar merupakan hal yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru, agar materi atau informasi yang disampaikan dapat dengan mudah diterima peserta didik, ketidak mampuan guru dalam menguasai materi dapat berdampak fatal bagi peserta didik, apalagi apabila guru salah dalam materi yang disampaiakan.

Menggunkan media pembelajaran
Pengunaan media pembelajaran dalam cara mengajar yang baik dan menarik juga merupakan hal yang harus ada dalam proses pembelajaran, penggunaan media pembelajaran bisa berupa video, power point. Media pembelajaran juga tergantung pada kreatifitas guru. Tujuannya agar peserta didik lebih tertarik dalam pembelajaran. Yang harus di garis bawahi adalah, pemilihan media haruslah sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

Menggunakan metode pembelajaran yang tepat

Metode pembelajaran adalah cara menyampikan pelajaran, metode juga harus disesuaikan dengan materi, ada banyak sekali metode pembelajaran, metode yang sering digunakan adalah diskusi, problem solving, probles besed learning dan masih banyak lagi yang lainnya. Pemilihan metode yang tepat sangat mempengaruhi minat belajar peserta didik.

Mengajar dengan keceriaan
Keterpaksaan dalam mengajar akan membuat peserta didik merasa tegang, hal ini bukanlah cara mengajar yang baik  apalagi apabila guru terus menjelaskan dan menyuruh peserta didik untuk menulis, dalam pembelajaran hendaknya disisipi lelucon agar peserta didik tidak tegang, mengajar dengan keceriaan memang susah, apalagi karakter guru juga berbeda-beda, tetapi setidaknya guru harus belajar dekat dengan peserta didik, itu kunci agar belajar lebih menyenangkan.
◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. BLOG CAGUR - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz